Seberapa Penting Bungkil Kopra dalam Pakan
Seberapa Penting Bungkil Kopra dalam Pakan
Dari
tanaman kelapa sawit dapat diperoleh berbagai macam produk yang
bernilai ekonomis dan telah menjadi komoditas ekspor. Komoditas yang
dihasilkan dari kelapa sawit antara lain (a) minyak sawit kasar (crude
palm oil / CPO) (b) minyak inti kelapa sawit (palm kernel) yaitu minyak
berwarna putih kekuningan yang diperoleh dari
proses ekstraksi initi buah kelapa sawit mengandung asam lemak 5 %, (c)
inti kelapa sawit (palm kernel) adalah daging buah tanaman kelapa sawit
yang telah dipisahkan dari tempurungnya dan dikeringkan, (d) bungkil
inti kelapa sawit (palm kenel cake) adalah daging inti kelapa sawit
setelah diambil minyaknya melalui proses pemerasan oleh mesin atau
menggunakan pelarut kimia. CPO umum digunakan dalam formulasi pakan
ternak sebagai pensuplai enerji.
Memanfaatkan sumber – sumber lokal yang
melimpah untuk bahan baku pakan ternak merupakan langkah bijaksana.
Indonesia kaya akan tanaman kelapa dan kelapa sawit. Khususnya industri
minyak kelapa sawit (antara lain untuk minyak goreng) sejak tahun 2002
di seluruh dunia mengalami pertumbuhan 15 % dalam 2 dekade terakhir dan
menghasilkan limbah yang disebut palm kernel meal (PKM) dengan tingkat
produksi sekitar 4 juta ton per tahun. Indonesia dan Malaysia merupakan
negara penghasil PKM di dunia yang mendominasi sekitar 70 % dari total
produksi. Kualitas fisik dan kimia bahan (secara nutrisi) dari PKM
sampai saat ini masih menjadi faktor pembatas sehingga penggunaannya
dalam paka ternak tidak bisa maksimal. Perlakuan pemanasan selama proses
sterilisasi sebelum dilakukan ekstraksi minyak atau panas yang timbul
akibat proses ekstraksi itu sendiri menyebabkan protein PKM mengalami
reaksi Maillard dan menjadi rusak.
Tabel 1. Perbandingan Nutrisi Bungkil Kopra dan Palm Kernel Meal | ||
---|---|---|
Protein (%) | 21,7 | 13,6 |
Serat Kasar (%) | 14,1 | 21,3 |
Lemak (%) | 6,9 | 11,1 |
Energi Kotor (kcal/kg) | 4.247 | 4.998 |
Densitas (g/cm3) | 0,49 | 0,57 |
Daya Simpan Air (g air/g pakan) | 4,14 | 2,93 |
Sundu, B., Kumar, A., and Dingle, J. The Effect of Commercial Enzyme on Chicks Fed High Copra Meal and Palm Kernel Meal Diets. 2004. |
Palm kernel meal merupakan hasil
sampingan / limbah dari proses ekstraksi minyak dari kelapa sawit.
Terdapat 2 macam metoda untuk proses ekstraksi minyak yaitu menggunakan
mesin expeller secara mekanis dan menggunakan ekstraksi solvent secara
kimia. Metoda yang berbeda akan menghasilkan karakter limbah yang
berbeda pula. Metoda expeller menghasilkan PKM yang memiliki kandungan
minyak (5 – 12 %) lebih tinggi jika diproses dengan cara ekstraksi
solvent (0,5 – 3,0 %). Pada umumnya metoda solvent menghasilkan PKM
dengan nilai serat kasar dan protein yang lebih tinggi dibandingkan
dengan jika diekstraksi expeller. Analisa proksimat PKM hasil ekstraksi
expeller dan ekstraksi solvent untuk protein, ether ekstrak, abu dan
serat kasar masing – masing berurutan adalah : 15,5 vs 18,6 ; 6,9 vs 0,5
; 24,1 vs 30,5 %. Kebanyakan PKM merupakan hasil proses ekstraksi
solvent (sebaliknya bungkil kopra dihasilkan kebanyakan dari proses
expeller).
Tabel 2. Komposisi Asam Amino PKM | ||
---|---|---|
Asam Amino (%) | Yeong et al (1983) | Hutagalung et al (1982) |
Arginin | 2,18 | 2,40 |
Sistin | 0,20 | - |
Glisin | 0,82 | 0,84 |
Histidin | 0,29 | 0,34 |
Isoleusin | 0,62 | 0,61 |
Leusin | 1,11 | 1,14 |
Lysine | 0,59 | 0,61 |
Methionine | 0,30 | 0,34 |
Phenylalanine | 0,73 | 0,74 |
Threonin | 0,55 | 0,60 |
Tirosin | 0,38 | 0,47 |
Serin | 0,69 | 0,77 |
Valine | 0,93 | 0,80 |
Triptophan | 0,17 | 0,19 |
Sumber : Yeong et al. Amino Acids Availability of Palm Kernel Cake, Palm Oil Sludge, and Sludge Fermented Products. 1983 dan Hutagalung et al. Feeds for Farm Animals from the Oil Palm. 1982 |
Proses ekstraksi tidak mampu membuang
seluruhnya material kulit sehingga kandungan kulit selalu tercampur
dalam produk PKM dalam kisaran 15 – 17 %. Besar kecilnya kontaminasi
material kulit banyak ditentukan oleh efisiensi pemecahan dan
penyaringan material kulit selama proses ekstraksi. Oleh sebab itu,
secara fisik PKM kurang palatabel bagi ternak. Apalagi kandungan lemak
yang tinggi akan membatasi masa penyimpanan dan menyebabkan bahan lebih
mudah menjadi tengik akibat oksidasi. Semakin tinggi kandungan kulit
dalam PKM akan menurunkan daya cerna dan kualitas nutrisi pada umumnya.
Data nilai daya cerna beberapa karakter nutrisi yang penting antara lain
bahan kering 38,7 %; protein 48,7 %; lemak 94,7 %; non detergent fiber
(NDF) 36,2 %.
Hampir sebanyak 73 % komponen penyusun
PKM adalah berasal dari dinding sel dan 75 – 78 % dari jumah tersebut
merupakan senyawa polisakarida bukan pati (atau populer disebut non
starch polisacharide / NSP) yang bersifat tidak larut dalam air.
Keberadaan NSP mengurangi daya cerna bahan karena senyawa ini
menyelaputi unsur nutrisi menjadi sulit untuk dicerna. Akibat keberadaan
NSP maka kandungan nutrisi yang ada dalam bahan tersebut tidak bisa
dimanfaatkan sepenuhnya oleh sistem pencernaan ternak karena
keterbatasan enzym pencerna yang dimiliki. NSP dari PKM terdiri atas
mannan (76 – 78 %), selulosa (11 – 12 %) dan xylan (4 – 6 %). Xylan
dipecah menjadi arabinoxlan (3 %) dan glucoronoxylan (3 %). Mannan,
galactomannan, xylan dan arabinoxylan dikategorikan sebagai anti nutrisi
karena senyawa ini meningkatkan viskositas pakan dalam saluran
pencernaan dengan kemampuan daya serap airnya yang tinggi. Secara tidak
langsung keberadaan zat anti nutrisi tersebut menurunkan konsumsi pakan.
β mannan atau β galactomannan selain berpengaruh buruk terhadap laju
pertumbuhan ternak dan konversi pakan, juga mempengaruhi produksi
insulin, penyerapan air dan glukosa.
Penggunaan palm kernel meal untuk pakan
ternak berkompetisi dengan bungkil kopra, dimana yang terakhir mempunyai
kualitas nutrisi yang lebih baik dibandingkan PKM dan harganya lebih
mahal. Masalah utama palm kernel meal adalah palatabilitas yang rendah
bagi unggas. PKM sudah umum digunakan sebagai bahan pakan ternak
ruminansia untuk pemenuhan kebutuhan protein, serat kasar dan enerji.
Asam amino esensial seperti lysine, methionine, dan tryptophan terdapat
dalam jumlah yang rendah. Arginin sebaliknya terdapat dalam jumlah yang
lebih tinggi sehingga berpeluang mengganggu keseimbangan lysin – arginin
mengingat keduanya bersifat antagonistik. Jika terjadi kelebihan salah
satu asam amino akan menyebabkan defisiensi asam amino lainnya.
Kandungan serat kasar yang tinggi menjadikan masalah rendahnya tingkat
penggunaan PKM dalam pakan, yang masih dirasakan aman bagi unggas yang
mengkonsumsinya. Serat kasar yang tinggi (di atas 20 %) menjadi faktor
pembatas, karena dalam proses formulasi serat kasar merupakan faktor
nutrisi yang dibatasi maksimal.
Dengan semua kendala yang ada, tanpa
perlakuan tambahan untuk meningkatkan kualits nutrisi PKM dan mengurangi
aktivitas senyawa anti nutrisi nya maka penggunaan palm kernel meal
dalam pakan unggas paling hanya berkisar maksimum 5 %. Lebih dari itu
akan beresiko menurunkan tingkat konsumsi pakan dan berdampak menurunkan
tingkat produksi ataupun laju pertambahan berat badan. Itupun jika
harganya cukup murah dan bisa diterima setelah proses formulasi. Melihat
kandungan nutrisinya (protein hanya 16 – 18 % dan tingkat
ketersediaannya berkisar 65 %), Palm kernel meal lebih cocok digunakan
dalam pakan ayam petelur. Untuk penggunaan dalam pakan ayam diperlukan
penambahan beberapa asam amino esensial seperti lysine, methionine dan
tryptophan.
Tabel 3. Analisa Proksimat PKM | |
---|---|
Bahan Kering (%) | 88.0 – 94.5 |
Protein Kasar (%) | 14.5 – 19.6 |
Serat Kasar (%) | 13.0 – 20.0 |
Ether Ekstrak (%) | 5.0 – 8.0 |
Abu (%) | 3.0 – 12.0 |
Nitrogen free extract (%) | 46.7 – 58.8 |
Neutral detergent fiber (%) | 66.8 – 78.9 |
Enerji Metabolis (MJ/kg | |
Ruminan | 10.5 – 115 |
Unggas | 6.5 – 7.5 |
Babi | 10.0 – 10.5 |
Kualitas PKM sesungguhnya bisa
ditingkatkan untuk dapat dipergunakan sebagai bahan baku pakan. Dan
mempertimbangkan semakin mahalnya harga komoditas bahan baku impor
dimana industri pakan sangat tergantung, maka penggunaan PKM yang bisa
diandalkan akan sangat membantu. Sejauh ini ada beberapa cara yang
pernah dicoba untuk tujuan tersebut, yaitu fermentasi dengan mikro
organisma dalam hal ini jamur dan penambahan enzim untuk membantu ternak
untuk mencerna NSP yang terdapat dalam PKC. Mengingat NSP dari PKM
terutama mengandung komponen selulosa, galaktomannan dan mannan maka
setidaknya dibutuhkan 3 jenis enzym untuk memperbaiki dan meningkatkan
pemanfaatan nutrisi PKM terutama oleh unggas, yaitu mannanase, α
galacosidase dan selulase. Enzym – enzym tersebut akan mampu mencerna
mata rantai mannan, selulosa dan α galaktosid. β mannan akan dipecah
menjadi mannooligosakarida dan senyawa gula sederhana. Selanjutnya
mannooligosakarida bersifat sebagai prebiotik yang bermanfaat.
Permasalahan NSP adalah sifatnya yang
mengikat air selama berada dalam saluran pencernaan sehingga
meningkatkan laju pergerakan dalam sistem pencernaan dan berakibat
berkurangnya kontak / kesempatan enzym pencerna untuk dalam waktu yang
cukup untuk mencerna bahan makanan. Enzym yang ditambahkan ke dalam
pakan akan mengurangi daya ikatnya terhadap air serta secara tidak
langsung memperlambat laju pergerakan dalam sistem pencernaan. Ini akan
memperbaiki kecernaan bahan pakan.
(Daftar pustaka tersedia atas permintaan)
Summary
Article Name
Seberapa Penting Palm Kernel Meal dalam Pakan
Description
Komoditas
yang dihasilkan dari kelapa sawit antara lain (a) minyak sawit kasar
(crude palm oil / CPO) (b) minyak inti kelapa sawit (palm kernel) yaitu
minyak berwarna putih kekuningan yang diperoleh dari proses ekstraksi
initi buah kelapa sawit mengandung asam lemak 5 %, (c) inti kelapa sawit
(palm kernel) adalah daging buah tanaman kelapa sawit yang telah
dipisahkan dari tempurungnya dan dikeringkan, (d) bungkil inti kelapa
sawit (palm kenel cake) adalah daging inti kelapa sawit setelah diambil
minyaknya melalui proses pemerasan oleh mesin atau menggunakan pelarut
kimia.
Sumber: Suharja Wanasuria
Kami Menyediakan Ampas Bir:
Hub. 085843888606
(SMS/Telp/Wa)
(SMS/Telp/Wa)
Instagram: @pakanmandirijaya
Facebook: Pakan Mandiri Jaya
SADEWA ANIMAL FEED
Kami Juga Menyediakan Pakan Lain :
- Pollar
- Ampas Kecap Basah / Kering
- Onggok / Gamblong Basah & Kering
- Ampas Singkong Kering dari bahan Gula
- Kopra Kelapa
- Bungkil Sawit
- Dll.
Komentar
Posting Komentar